Translate to your Languange

14/02/12

Kelainan Refraksi Presbiopia pada Lanjut Usia



Abstrak                                                                        
Kelainan refraksi adalah keadaan bayangan tegas tidak dibentuk pada retina. Secara umum, terjadi ketidak seimbangan sistem penglihatan pada mata sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Sinar tidak dibiaskan tepat pada retina, tetapi dapat di depan atau di belakang retina dan tidak terletak pada satu titik fokus. Presbiopia, yang biasa juga disebut penglihatan tua (presby = old = tua; opia = vision = penglihatan) merupakan keadaan normal sehubungan dengan usia, di mana kemampuan akomodasi seseorang telah mengalami penurunan sehingga sampai pada tahap di mana penglihatan pada jarak dekat menjadi kurang jelas dan terjadi pada orang yang telah lanjut usia (diatas 40 tahun). Pasien dalam kasus ini berusia 50 tahun, dimana secara teori sudah mengalami penurunan kemampuan penglihatan yang terjadi secara fisiologis dan sering disebut pula presbiopia.
Keyword: kelainan refraksi, presbiopia, lanjut usia
History
Pasien wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan untuk membaca terkadang kabur, mata terasa mudah lelah dan sering merasa pusing. hal ini sudah terjadi sejak 1 minggu SMRS (sebelum masuk rumah sakit), belum pernah dilakukan pengobatan sebelumnya. Tidak ada keluhan mata berbayang, tampak silau ataupun gambaran pelangi. Pasien sudah memakai kacamata sejak tahun 2004 tetapi tidak pernah kontrol rutin. dari pemeriksaan visus didaptkan hasil visus jauh OD (opticus dextra) 6/20 dan OS (opticus sinistra) 6/6, refraksi OD ametrop dan OS emetrop, koreksi OD £-1,75 => Dioptri 6/6, visus dekat ODS adisi £+2,0 Dioptri, proyeksi sinar ODS baik, persepsi warna ODS baik, keluhan lain tidak ditemukan.
Diagnosis
ODS: presbiopia
Terapi
Pada pasien ini diberikan kacamata bifocal dengan ukuran lensanya yaitu:
Kacamata OD add £ +2,0 D
Kacamata OS add £ +2,0 D
Diskusi
Pada pasien ini memiliki gejala-gejala yang mengarah kepada presbiopia yaitu:
1.     Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang halus/ kecil.
2.     Menjauhkan obyek bacaan dari mata pada saat membaca, sampai posisi di mana ia merasa nyaman dalam membaca.
3.     Jika membaca lebih senang atau selalu mencari tempat yang bersinar terang.
4.     Kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dekat yang teliti.
5.     Timbul keluhan mata lelah, mata terasa pegal, atau bahkan sakit kepala setelah membaca agak beberapa lama.
6.     Gangguan pekerjaan terutama di malam hari, sering memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca dekat
Presbiopia adalah merupakan bagian dari proses penuaan yang secara alamiah dialami oleh semua orang. Penderita akan menemukan perubahan kemampuan penglihatan dekatnya pertamakali pada pertengahan usia empat puluhan. Pada usia ini, keadaan lensa kristalin berada dalam kondisi dimana elastisitasnya telah banyak berkurang sehingga menjadi lebih kaku dan menimbulkan hambatan terhadap proses akomodasi, karena proses ini utamanya adalah dengan mengubah bentuk lensa kristalin menjadi lebih cembung. Organ utama penggerak proses akomodasi adalah muskulus siliaris, yaitu suatu jaringan otot yang tersusun dari gabungan serat longitudinal, sirkuler, dan radial. Fungsi serat-serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat-serat zonula, yangmerupakan kapsul di mana lensa kristalin barada di dalamnya. Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa, sehingga lensa dapat mempunyai berbagai fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh dalam lapangan pandang. Jika elastisitas lensa kristalin berkurang dan menjadi kaku (sclerosis), maka muskulus siliaris menjadi terhambat atau bahkan tertahan dalam mengubah kecembungan lensa kristalin.
Penanganan presbiopia adalah dengan membantu akomodasinya menggunakan lensa cembung (plus). Jika penderita presbiopia juga ngin memakai kacamata untuk penglihatan jauhnya, atau mempunyai status refraksi ametropia, maka ukuran dioptri lensa cembung itu diaplikasikan ke dalam apa yang disebut sebagai addisi. Addisi adalah perbedaan dioptri antara koreksi jauh dengan koreksi dekat. Berikut ini merupakan addisi rata – rata yang ditemukan pada berbagai tingkatan usia :
40 tahun ———- +1,00 D.
45 tahun ———- +1,50 D.
50 tahun ———- +2,00 D.
55 tahun ———- +2,50 D.
60 tahun ———- +3,00 D.
Dalam menentukan nilai addisi, penting untuk memperhatikan kebutuhan jarak kerja penderita pada waktu membaca atau melakukan pekerjaan sehari – hari yang banyak membutuhkan penglihatan dekat. Karena jarak baca dekat pada umumnya adalah 33 cm, maka lensa S +3,00 D adalah lensa plus terkuat sebagai addisi yang dapat diberikan pada seseorang. Pada keadaan ini, mata tidak melakukan akomodasi bila melihat obyek yang berjarak 33 cm, karena obyek tersebut berada pada titik focus lensa S +3,00 D tersebut. Jika penderita merupakan seseorang yang dalam pekerjaannya lebih dominan menggunakan penglihatan dekat, lensa jenis fokus tunggal (monofocal) merupakan koreksi terbaik untuk digunakan sebagai kacamata baca.
Lensa bifocal atau multifocal dapat dipilih jika penderita presbiopia menginginkan penglihatan jauh dan dekatnya dapat terkoreksi. Selain dengan lensakacamata, presbiopia juga dapat dikoreksi dengan lensa kontak multifocal, yang tersedia dalam bentuk lensa kontak keras maupun lensa kontak lunak. Hanya saja, tidak setiap orang dapat menggunakan lensa kontak ini, karena membutuhkan perlakuan dan perawatan secara khusus. Metode lain dalam mengkoreksi presbiopia adalah dengan tehnik monovision ( penglihatan tunggal ), di mana salah satu mata dikondisikan hanya bisa untuk melihat jauh saja, dan mata yang satunya lagi dikondisikan hanya bisa untuk melihat dekat. Alat koreksi yang dipakai bisa berupa lensa kacamata atau lensa kontak. Ada beberapa orang yang dapat menggunakan metode ini, sementara sebagian besar yang lain dapat pusing – pusing atau kehilangan kedalaman persepsi atas obyek yang dilihat.
Kesimpulan
Seiring dengan bertambahnya usia, maka organ tubuh kita satu persatu akan berkurang kemampuan fungsinya. Begitu juga mata kita, pada bagian lensa mata kita akan mengalami penurunan tingkat elastisitasnya dibanding saat masih muda. Keadaan untuk bisa mencembung dan memipih lensa karena kelenturannya ini disebut akomodasi. Jika tingkat akomodasi menurun maka akan mengalami kesulitan untuk melihat dekat/ baca, inilah yang disebut presbiopia. Presbiopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata monofocal maupun bifocal, fungsi kacamata monofocal hanya untuk kacamata baca, sedangkan kacamata bifocal dapat untuk mengkoreksi saat proses akomodasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital